Jumat, 08 Juni 2012

Hadirkan Udara Segar Dengan Exhaust Fan

Untuk Hadirkan Udara Segar Dengan Exhaust Fan anda harus mengenal dulu fungsi dari exhaust fan. Kalau turbin ventilator digerakkan dengan angin, exhaust fan butuh energi listrik. Turbin ventilator bisa disebut alat bantu sirkulasi udara di ruangan yang ramah lingkungan. Hanya kadang orang kurang menyukainya, karena penempatannya yang menonjol seperti jamur di atas atap, sehingga terkesan mengganggu estetika rumah. Karena itu pada rumah tinggal yang sudah sukar membuat sistem sirkulasi udara (dan cahaya) alami, orang cenderung memilih exhaust fan sebagai alat bantu.



Fungsinya serupa, menghisap udara di dalam ruang untuk dibuang ke luar, dan pada saat bersamaan menarik udara segar di luar ke dalam ruangan. Bedanya, turbin ventilator sepenuhnya digerakkan dengan angin, sedangkan exhaust fan butuh daya listrik. Selain itu turbin ventilator hanya berfungsi menarik udara di ruangan, sedangkan exhaust fan bisa menyedot dan menghembuskan udara.

Menurut Hendriek Suherman, Presiden Direktur PT KDK Indonesia, produsen exhaust fan KDK, exhaust fan sebaiknya ditempatkan pada setiap ruang tempat beraktivitas. “Soalnya, ventilasi alami saja tidak cukup karena tergantung pada kecepatan angin,” katanya. Dengan bantuan exhaust fan, sirkulasi udara di dalam ruang bisa berjalan lebih cepat dan optimal. “Selain itu exhaust fan juga bisa mengatur volume udara yang akan disirkulasikan pada ruang,” ujar Paulus MH, Vice GM Electric PT Maspion, produsen exhaust fan Maspion.

Sirkulasi udara berbeda

Supaya sehat setiap ruang butuh sirkulasi udara berbeda sesuai dengan fungsinya. Misalnya, ruang tidur butuh pergantian udara 2 – 4 kali per jam, kamar mandi 6 – 10 kali, dan dapur 10 – 15 kali. Untuk ruangan ber-AC, exhaust fan adalah pasangan yang saling melengkapi. Yang satu menyejukkan, yang lain mengurangi kelembaban ruangan.

Hanya Air Conditioner dan exhaust fan jangan dinyalakan berbarengan, karena udara sejuk dari AC akan tersedot exhaust fan dan AC bekerja lebih berat (boros listrik). “Nyalakan exhaust fan bila sedang tidak beraktivitas di dalam ruang. Saat akan beraktivitas matikan exhaust fan dan nyalakan AC,” saran Hendriek.

Pemakaian bersamaan bisa dilakukan dalam konteks tertentu, misalnya untuk menyebarkan kesejukan udara ke ruangan lain. Katakanlah, ada dua ruangan, yang satu ber-AC yang lain tidak. “Supaya ruangan yang tidak ber-AC kecipratan udara sejuk dari ruangan ber-AC, exhaust fan dan AC bisa dinyalakan berbarengan untuk mengalirkan udara dari ruangan yang satu ke ruangan yang lain,” jelasnya.

Sumber : Griya Karya Team - Rental AC

0 komentar

Posting Komentar