Sistem pengontrol laju refrijeran yang paling sederhana adalah pipa kapiler. Seperti namanya pipa kapiler terdiri dari pipa panjang dengan diameter yang sangat kecil. Diameter pipa kapiler antara 0,26 in sampai 0,4 inci.
Pada ukuran panjang dan diameter tertentu, pipa kapiler memiliki tekanan gesek yang cukup tinggi sehingga dapat menurunkan tekanan kondensasi yang tinggi ke tekanan evaporasi yang rendah. Pipa kapiler berfungsi menakar jumlah refrijeran cair ke evaporator dan untuk menjaga beda tekanan anatara tekanan kondensasi dan tekanan evaporasi tetap konstan.
Karena pemasangan pipa kapiler terhubung seri di dalam sistem refrijerasi, maka ukuran kapasitas penyaluran refrijeran cair yang dihasilkan oleh pipa kapiler harus sesuai dengan kapasitas kompresi dari kompresor. Oleh karena itu untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi, maka kapasitas pipa kapiler harus sama dengan kapasitas kompresi kompresor.
Bila hambatan gesek pipa kapiler terlalu besar, karena pipa kapilernya terlalu panjang atau terlalu kecil, maka kapasitas pipa untuk menyalurkan refrijeran cair dari kondenser ke evaporator menjadi lebih kecil dibandingkan dengan kapasitas kompresi. Akibatnya evaporator kekurangan refrijeran cair, tekananya turun. Di lain pihak refrijeran cair di kondensor naik, sehingga tekanan kondensasinya naik.
Efek pendingian kurang. Sebaliknya, jika hambatan gesek pipa kapiler terlalu kecil, karena pipa kapilernya terlalu pendek atau terlalu besar, maka kapasitas pipa untuk menyalurkan refrijeran cair dari kondenser ke evaporator menjadi lebih besar dibandingkan dengan kapasitas kompresi. Akibatnya evaporator kelebihan refrijeran cair, tekanannya naik. Tidak semua refrijeran cair dapat menguap di evaporator. Kompresor menghisap liquid refrijeran.
Untuk meningkatkan unjuk kerja sistem dengan pipa kapiler, maka sebagian pipa kapiler direkatkan pada pipa suction, atau sebagian pipa kapiler dimasukkan ke dalam pipa suction, seperti yang dilakukan pabrikan lemari es untukkeperluan rumah tangga.
Sumber : Rental AC - Penyewaan AC
Teknik Dasar AC - Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2003
Pada ukuran panjang dan diameter tertentu, pipa kapiler memiliki tekanan gesek yang cukup tinggi sehingga dapat menurunkan tekanan kondensasi yang tinggi ke tekanan evaporasi yang rendah. Pipa kapiler berfungsi menakar jumlah refrijeran cair ke evaporator dan untuk menjaga beda tekanan anatara tekanan kondensasi dan tekanan evaporasi tetap konstan.
Karena pemasangan pipa kapiler terhubung seri di dalam sistem refrijerasi, maka ukuran kapasitas penyaluran refrijeran cair yang dihasilkan oleh pipa kapiler harus sesuai dengan kapasitas kompresi dari kompresor. Oleh karena itu untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi, maka kapasitas pipa kapiler harus sama dengan kapasitas kompresi kompresor.
Bila hambatan gesek pipa kapiler terlalu besar, karena pipa kapilernya terlalu panjang atau terlalu kecil, maka kapasitas pipa untuk menyalurkan refrijeran cair dari kondenser ke evaporator menjadi lebih kecil dibandingkan dengan kapasitas kompresi. Akibatnya evaporator kekurangan refrijeran cair, tekananya turun. Di lain pihak refrijeran cair di kondensor naik, sehingga tekanan kondensasinya naik.
Efek pendingian kurang. Sebaliknya, jika hambatan gesek pipa kapiler terlalu kecil, karena pipa kapilernya terlalu pendek atau terlalu besar, maka kapasitas pipa untuk menyalurkan refrijeran cair dari kondenser ke evaporator menjadi lebih besar dibandingkan dengan kapasitas kompresi. Akibatnya evaporator kelebihan refrijeran cair, tekanannya naik. Tidak semua refrijeran cair dapat menguap di evaporator. Kompresor menghisap liquid refrijeran.
Untuk meningkatkan unjuk kerja sistem dengan pipa kapiler, maka sebagian pipa kapiler direkatkan pada pipa suction, atau sebagian pipa kapiler dimasukkan ke dalam pipa suction, seperti yang dilakukan pabrikan lemari es untukkeperluan rumah tangga.
Sumber : Rental AC - Penyewaan AC
Teknik Dasar AC - Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2003
0 komentar
Posting Komentar